Perang Dunia II (1939–1945) adalah konflik militer terbesar dan paling merusak dalam sejarah dunia yang melibatkan hampir seluruh negara besar di dunia. Perang ini tidak hanya mempengaruhi negara-negara yang terlibat secara langsung, tetapi juga berdampak pada kehidupan hampir setiap orang di bumi. Dengan lebih dari 100 juta orang yang terlibat dalam konflik ini, Perang Dunia II menyebabkan perubahan besar dalam peta politik, sosial, dan ekonomi dunia.
Penyebab Perang Dunia II
Ketidakpuasan Terhadap Perjanjian Versailles (1919):
Salah satu penyebab utama Perang Dunia II adalah Perjanjian Versailles, yang mengakhiri Perang Dunia I. Perjanjian ini sangat memberatkan Jerman, dengan menghukum negara tersebut atas tanggung jawab penuh atas perang dan membebankan kerugian finansial yang besar serta kehilangan wilayah.
Adolf Hitler dan partai Nazi memanfaatkan rasa ketidakpuasan masyarakat Jerman terhadap perjanjian ini untuk memperoleh dukungan dan membangkitkan nasionalisme yang pada akhirnya memicu agresi militer.
Kebijakan Ekspansionisme:
Jerman, di bawah kepemimpinan Hitler, mulai melakukan ekspansi wilayah. Pada tahun 1938, Jerman mencaplok Austria (Anschluss) dan memulai penyerangan terhadap Cekoslowakia.
Italia di bawah Benito Mussolini juga mulai memperluas kekuasaannya, dengan menyerang Ethiopia pada 1935.
Jepang, yang telah melancarkan invasi ke Manchuria pada 1931, memperluas pengaruhnya di Asia, dan mulai menaklukkan lebih banyak wilayah seperti China dan wilayah-wilayah lainnya di Asia Timur.
Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa:
Setelah Perang Dunia I, Liga Bangsa-Bangsa dibentuk untuk menjaga perdamaian dunia. Namun, Liga gagal untuk mengatasi agresi negara-negara seperti Jerman, Italia, dan Jepang yang tidak takut pada sanksi internasional. Hal ini mengarah pada keruntuhan sistem keamanan internasional yang rapuh.
Perjanjian Non-Agresi Nazi-Soviet:
Pada 23 Agustus 1939, Jerman dan Uni Soviet menandatangani Perjanjian Molotov-Ribbentrop atau yang dikenal sebagai Perjanjian Non-Agresi Nazi-Soviet. Dengan perjanjian ini, kedua negara sepakat untuk tidak saling menyerang dan membagi wilayah Eropa Timur, khususnya Polandia. Perjanjian ini membuka jalan bagi Jerman untuk memulai invasi ke Polandia tanpa khawatir akan serangan dari timur.
Perang Dunia II: Fase-Fase Perang
1. Invasi ke Polandia (1939)
Pada 1 September 1939, Jerman menginvasi Polandia, yang memicu pecahnya Perang Dunia II. Sebagai respons, Inggris dan Prancis mengumumkan perang terhadap Jerman pada 3 September 1939. Dengan dukungan Uni Soviet dari timur, Jerman dengan cepat mengalahkan Polandia, yang terbagi antara Jerman dan Uni Soviet sesuai dengan perjanjian non-agresi.
2. Perang di Eropa (1940–1941)
Invasi ke Prancis dan Negara-Negara Eropa:
Setelah menaklukkan Polandia, Jerman melanjutkan ekspansinya ke negara-negara Eropa lainnya. Pada Mei 1940, Jerman melancarkan serangan kilat (Blitzkrieg) ke Prancis, Belanda, dan Belgia. Pada Juni 1940, Prancis menyerah kepada Jerman, dan wilayahnya dibagi menjadi dua bagian: satu dikuasai oleh Jerman dan satu lagi dijadikan negara kolaborasi, Vichy Prancis.
Inggris, yang tetap bertahan setelah invasi Jerman ke Eropa Barat, berperang sendirian di bawah Winston Churchill. Pertempuran Inggris (Battle of Britain) pada musim panas 1940 adalah serangan udara besar-besaran yang dilancarkan oleh Luftwaffe (Angkatan Udara Jerman) terhadap Inggris, namun Inggris berhasil bertahan.
Serangan Jerman ke Uni Soviet (1941):
Pada 22 Juni 1941, Jerman melancarkan Operasi Barbarossa, serangan besar-besaran terhadap Uni Soviet. Meskipun Jerman awalnya meraih kemenangan besar, cuaca dingin dan kekuatan tentara Soviet akhirnya mengubah jalannya perang di timur.
3. Perang di Pasifik (1941–1945)
Serangan Pearl Harbor (1941):
Pada 7 Desember 1941, Jepang menyerang Pangkalan Angkatan Laut AS di Pearl Harbor, Hawaii, yang menyebabkan AS terlibat dalam Perang Dunia II. Serangan ini membuat Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang pada 8 Desember 1941, dan beberapa hari kemudian, Jerman dan Italia menyatakan perang terhadap AS.
Perang Laut dan Udara:
Setelah Pearl Harbor, Amerika Serikat memulai serangan balik terhadap Jepang, terutama melalui Perang Pasifik, yang termasuk pertempuran besar seperti Pertempuran Midway (Juni 1942) yang mengubah arah perang di Pasifik.
Penyerbuan Jepang di Asia:
Jepang juga melancarkan ekspansi ke Asia Tenggara dan Pasifik, menyerang Filipina, Malaya, Indonesia, dan wilayah lainnya. Namun, seiring berjalannya waktu, negara-negara Sekutu mulai mengalahkan Jepang dalam serangkaian pertempuran penting.
4. Kemenangan Sekutu dan Kekalahan Negara-negara Poros (1944–1945)
Pembebasan Eropa:
Pada 6 Juni 1944, Sekutu melancarkan D-Day atau pendaratan besar-besaran di pantai Normandy, Prancis, yang menandai titik balik dalam perang di Eropa. Pasukan Sekutu berhasil membebaskan Prancis dan negara-negara Eropa lainnya dari pendudukan Jerman.
Pada Mei 1945, setelah serangan besar-besaran dari pasukan Soviet dari timur dan pasukan Sekutu dari barat, Berlin jatuh ke tangan Sekutu, dan Jerman akhirnya menyerah tanpa syarat pada 8 Mei 1945.
Kekalahan Jepang:
Di Pasifik, pasukan Amerika Serikat berhasil mengalahkan Jepang dalam beberapa pertempuran besar, termasuk Pertempuran Iwo Jima dan Okinawa. Setelah Bom Atom dijatuhkan di Hiroshima (6 Agustus 1945) dan Nagasaki (9 Agustus 1945), Jepang akhirnya menyerah pada 2 September 1945, menandai berakhirnya Perang Dunia II.
Akhir Perang Dunia II dan Dampaknya
Korban Jiwa dan Kerusakan:
Perang Dunia II menyebabkan sekitar 70 hingga 85 juta orang tewas, termasuk korban militer dan sipil. Holocaust yang dilakukan oleh Nazi Jerman mengakibatkan pembunuhan sekitar 6 juta orang Yahudi, serta kelompok minoritas lainnya. Kerusakan fisik dan ekonomi yang ditinggalkan perang sangat besar, terutama di Eropa dan Asia.
Pembentukan PBB:
Setelah perang, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dibentuk pada 1945 untuk mencegah terulangnya konflik global dan mempromosikan perdamaian dunia.
Pembagian Jerman:
Jerman dibagi menjadi empat zona pendudukan, yang dikelola oleh Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan Prancis. Berlin, yang terletak di zona Soviet, juga dibagi menjadi empat sektor. Pembagian ini memicu Perang Dingin antara blok Barat (AS dan sekutunya) dan blok Timur (Uni Soviet dan sekutunya).
Perang Dingin:
Perang Dunia II juga menandai awal dari Perang Dingin, ketegangan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet yang berlangsung sepanjang abad ke-20. Dunia terbagi menjadi dua blok ideologi yang saling bertentangan: kapitalisme Barat dan komunisme Timur.
Kesimpulan
Perang Dunia II mengubah tatanan dunia secara drastis dan mengarah pada pembentukan dunia yang lebih terintegrasi secara politik dan ekonomi. Walaupun perang ini membawa banyak penderitaan dan kehancuran, ia juga membuka jalan bagi perkembangan teknologi, diplomasi internasional, dan kemajuan sosial di banyak negara. Perang Dunia II tetap menjadi pengingat tentang pentingnya perdamaian, kerjasama internasional, dan upaya untuk mencegah kejahatan terhadap kemanusiaan.